Portal Media Kota Banjar — Kondisi sejumlah ruas jalan di Kota Banjar kembali dikeluhkan warga. Jalan yang rusak dan dipenuhi lubang dinilai membahayakan pengendara, terutama pada malam hari saat penerangan jalan terbatas. Warga pun mendesak pemerintah daerah segera melakukan perbaikan agar tidak terus memakan korban.
Jalan Rusak Parah di Titik Padat Lalu Lintas
Pantauan di lapangan menunjukkan, beberapa ruas jalan seperti Jalan Letjen Suprapto, Jalan Brigjen M. Isa, dan Jalan Husein Kartasasmita tampak berlubang dengan diameter bervariasi antara 20 hingga 50 sentimeter. Kondisi ini diperparah oleh hujan yang sering turun dalam beberapa minggu terakhir, membuat lubang tergenang air dan sulit terlihat oleh pengendara.
Seorang pengendara motor, Dina (32), warga Kelurahan Mekarsari, mengaku sering nyaris terjatuh karena jalan berlubang. “Kalau malam bahaya sekali, lampu jalan minim dan lubangnya kadang tertutup air hujan. Saya pernah hampir jatuh karena roda motor masuk ke lubang,” ujarnya, Minggu (27/10/2025).
Beberapa pengguna jalan bahkan terpaksa memperlambat laju kendaraan secara mendadak, sehingga rawan menyebabkan tabrakan beruntun.
Warga Inisiatif Tambal Jalan
Menunggu perbaikan dari pemerintah, sebagian warga di kawasan Banjar Utara dan Pataruman akhirnya mengambil inisiatif sendiri dengan menambal lubang menggunakan batu dan semen seadanya. Aksi gotong royong tersebut dilakukan agar jalan tidak semakin rusak dan bisa dilalui dengan aman, terutama bagi anak sekolah dan pengendara roda dua.
“Kami sudah lapor ke kelurahan, tapi belum ada tanggapan. Akhirnya kami perbaiki sendiri biar tidak ada korban,” kata Rohman (45), warga Pataruman yang ikut menambal jalan secara swadaya.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan karena tambalan seadanya tidak akan bertahan lama, terlebih saat musim hujan tiba.

Baca juga: Produk UMKM Kota Banjar Masuk Gerai Pasar Modern, Begini Kualifikasinya!
Pemerintah Akui Ada Kendala Anggaran
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjar, Hendra Wijaya, mengakui bahwa beberapa ruas jalan di wilayahnya memang mengalami kerusakan sedang hingga berat. Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pendataan dan akan memprioritaskan perbaikan pada titik-titik rawan kecelakaan.
“Memang ada beberapa ruas yang kondisinya cukup parah. Saat ini kami masih dalam tahap verifikasi teknis dan menunggu alokasi anggaran dari APBD Perubahan. Kami upayakan bisa segera dikerjakan sebelum akhir tahun,” ujar Hendra.
Menurutnya, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam melakukan perbaikan menyeluruh. Namun, Dinas PUPR tetap berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk melakukan penanganan darurat.
Potensi Bahaya dan Kerugian Ekonomi
Kondisi jalan rusak tidak hanya membahayakan keselamatan pengendara, tetapi juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Banyak sopir angkutan kota mengeluhkan rusaknya suspensi kendaraan akibat sering melintasi jalan berlubang.
“Setiap bulan pasti ada saja yang rusak, entah shock breaker atau velg bengkok. Biayanya besar, sementara penumpang makin sepi karena jalan jelek,” keluh Rahmat (40), sopir angkot jurusan Banjar–Langensari.
Selain itu, para pedagang di sekitar jalan utama mengaku omzet menurun karena kendaraan besar enggan melintas di jalur yang rusak parah.
Harapan Warga: Aksi Nyata, Bukan Janji
Warga menilai, perbaikan jalan seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah kota karena menyangkut keselamatan publik. Mereka berharap Dinas PUPR tidak hanya melakukan tambalan sementara, tetapi melakukan perbaikan menyeluruh dengan kualitas aspal yang baik agar jalan tidak cepat rusak kembali.
“Kami tidak butuh janji, yang kami harapkan tindakan nyata. Jalan ini dipakai ribuan orang setiap hari, jadi harus segera diperbaiki,” tegas Rohman.
Selama belum ada perbaikan, warga mengimbau sesama pengendara agar berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintasi area yang rusak, demi menghindari kecelakaan yang sudah beberapa kali terjadi.





